KOMPUTERISASI GEGULAK BANGUNAN SEBAGAI PENGEMBANGAN PERANCANGAN KERJA KONVENSIONAL DALAM ARSITEKTUR BALI TRADISIONAL
Abstract
Pada perlembangân tiga dasa warsa terakhir ini terasa ada kesenjangan antara penampilan karya arsitektur tradisional yang lalu dengan karya arsitektur sekarang. Dapat ditarik perkiraan kasar bahwa jumlah dan bangunan tersebut sudah arnat kecil. Tetapi bila meithat arsitektur tradisional sebagai usaha pendekatan prinsip-prinsip tradisional, maka jumlah bangunan-bangunan yang demikian akan segera menuju kepunahannya, bila tidak ada tindakan-tindakan khusus dibidang itu. Sumber pokok yang menjadikan hal tersebut adalah makin berkurangnya kernampuan membaca naskah-naskah tradisional ash ataupun transkripsinya maupun kemampuan menerapkan rumusan-rumusan tradisional, sebagairnana tercatat dalam naskah bersangkutan. Untuk itu diperlukan suatu modifikasi Metode keila Gegulak ke metode tabel yang mempermudah pemaharnan dan pelaksanaannya. Pemakaian tabel pada suatu disain umurnnya dapat menyederhanakan serta mempercepat proses perhitungan. OIeh karenanya penulis menampilkan sekumpulan tabel agar dapat digunakan untuk mendisain bangunan tradisional Bali yang bersumber pada lontar Hasta Kosala kosali (sumber pustaka dalarn Arsitektur Tradisional Bali). Metode yang dipakai dalam penyusunan tabel mi ad4lah observasi lapangan dan analisis sumber-sumber tertulis baik sumber tradisiorial berupa salmansalman lontar atau transkipsi maupun sumber-sumber naskah modern. Acuan dasar datam penyusunan tabel mi adalah antropometri dan sipernilik batigunan yang dibuatkan disain. Penyusunan tabel mi dibuat dengan bantuan program komputer yang didasarkan pada teori-teori dan gegulak (gegulak adalah rumusan dalam lontar Hasta Kosala Kosali). Hasilnya adalah berupa alternatif pilthan desain ukuran bangunan tradisional Bali, yakni sejumlah 9900 (sembilan ribu sembilan ratus) pihihan ukuran.Kata kunci: Gegulak, antropometri, perancangan kerjaÂReferences
(1) Budihardjo, E. 1995. Architectural Conservation in Bali. Gajahmada University Press, Yogyakarta.
(2) Francione, G, 2000. Bali Modern The Art of Tropical Livin’. Published by Periplus Editions (HK) Ltd, Singapore.
(3) Gelebet, IN. 1984. Landasan Fit osofis Gegulak dan Penerapannya. Disampaikan dalam Sabha Arsitektur Bali.
(4) Haruya, K. 1988. Balinese Traditional Architecture in Process. Little World Museum of Man, Japan
(5) Helmi, R.; Barbara, W. 1995. Bali Style. Times Editions Pte. Ltd. Singapore.
(6) James, CS; Anthony, JC. 1989. Pengantar Arsitektur. Diterjemahkan oleh Hendro Sangkoyo, Pen. Erlangga, Jakarta.
(7) Jiwa, IBM. 1992. Kamus Bali-Indonesia Istilah Arsitektur Tradisional Bali. Pen. Upada Sastra, Denpasar.
(8) Julius, P.; Martin, Z. 1979. Human Dimension & Interior Space. Published in Great Britain by The Architectural Press Ltd., London.
(9) Manuaba, A. 1998. Penerapan Ergononzi untuk Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia dan Produktivitas. Bunga Rampai Ergonomi Vol. 1 Program Studi Ergonomi - Fisiologi Kerja Universitas Tidayana, Denpasar.
(10) Pitana, I Gd. 1999. Pelangi Pariwisata Bali. Pen. Bali Post Dcnpasar.
(11) Robi, S. 1974. Arsitcktur Tradisiouil Bali dan Perinasalahaiuzya. BIC - Sanur, Denpasar.
(12) Saifuddin, A. 1999. Dasar-dasar Psikometri. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
(13) Sritorno, 2000. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu. Guna Wijaya, Surabaya.
(14) Supranto, J. 2000. Statistik, Teori dan Apilkasi. Penerbit Erlangga – Jakarta
(15) Widnyana, S. 1995. Komputer Sebagai Alat Bantu Perancang Tekuik. Dalam: Seminar Nasional oleh Fakultas Teknik Universitas Udayana, Denpasar