Jurnal Anala http://43.243.142.146/index.php/anala <p>Jurnal Anala is a peer-reviewed academic journal published by the Faculty of Engineering at Dwijendra University, Denpasar, Bali, Indonesia (P-ISSN: <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1180426323" target="_blank" rel="noopener">1907-528</a>6; E-ISSN: <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1590129041" target="_blank" rel="noopener">2722-5682</a>). The aim of the journal is to publish original and high-quality articles in the field of <strong>architecture, landscape architecture, interior design, building science, building construction, civil engineering and the built environment</strong>. Jurnal Anala is published twice a year, in February and September. We accept original articles that have not been previously published elsewhere and are not currently under review for publication.</p> <p>*Anala is the child of the deity of <em>undagi </em>(traditional Balinese architects), namely Ida Bhatara Wiswakarma<em>.&nbsp;</em>Anala conveys the ethics and professional practices of <em>undagi</em> (traditional Balinese architects) as written in the Lontar (scripture) Keputusan Sang Hyang Anala</p> en-US agungratih@undwi.ac.id (Anak Agung Ayu Sri Ratih Yulianasari) aryabagus@undwi.ac.id (Arya Bagus Mahadwijati Wijaatmaja) Thu, 29 Feb 2024 14:17:57 +0800 OJS 3.1.2.1 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 PUSAT PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN KESENIAN TRADISIONAL LOMBOK DI PRAYA http://43.243.142.146/index.php/anala/article/view/1474 <p>Secara umum, kebudayaan NTB terdiri dari tiga suku asli utama, yakni suku <em>sasak</em> di Lombok, suku&nbsp; <em>Mbojo</em> di Bima dan Dompu, suku <em>Samawa</em> di Sumbawa. Kebudayaan suku sasak di Lombok mengalami penurunan minat generasi muda untuk menekuni kesenian tradisional. Untuk menyokong pelestarian dan pengembangan kesenian tradisional maka dibutuhkan gedung Pusat Pelestarian dan Pengembangan Kesenian Tradisional Lombok di Praya, karena jarangnya pertunjukan menyebabkan tradisi Lombok ini&nbsp; berangsur-angsur dilupakan sehingga kepandaian-kepandaian teknik tradisionil yang merupakan salah satu ciri kepribadian setempat, juga terdampak. Agar bisa merangkum kebudayaan Lombok, dan dapat mempermudah akses wisatawan untuk melihat sekaligus mengenal kebudayaan Lombok. Fasilitas ini juga bertujuan untuk memberi informasi sekaligus pengembangan, pelestarian dan juga memperkenalkan kebudayaan Lombok sesuai dengan aspek kebudayaan Lombok meliputi keseniaan serta bangunan adat Lombok merupakan bagian dari wujud kebudayaan. Melalui metode desktiptif pada studi kasus di taman budaya NTB.</p> <p><strong>Kata kunci: </strong>Pusat Kesenian, Kesenian tradisional Lombok, Neo Vernakular</p> Ari Hidayat, Made Mariada Rijasa, Ayu Putu Utari Parthami Lestari Copyright (c) 2024 ARI HIDAYAT, Made Mariada Rijasa, Ayu Putu Utari Parthami Lestari https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 http://43.243.142.146/index.php/anala/article/view/1474 Thu, 29 Feb 2024 00:00:00 +0800 KAJIAN POLA PEMANFAATAN RUANG HOTEL BINTANG LIMA TERHADAP LINGKUNGAN FISIK PADA KAWASAN PARIWISATA UBUD http://43.243.142.146/index.php/anala/article/view/1476 <p>Berkembangnya suatu kawasan menjadi kawasan pariwisata mempunyai pengaruh terhadap tata ruang, perekonomian, dan kehidupan sosial masyarakatnya. Hotel merupakan salah satu akomodasi wisata yang mempunyai peranan penting dalam kawasan wisata. Ubud terkenal dengan keunikan seni dan budayanya yang menyatu dalam kehidupan sehari-hari masyarakatnya. Berkembangnya Ubud menjadi daerah tujuan wisata menyebabkan munculnya akomodasi pariwisata seperti penginapan, restoran, galeri, dan biro perjalanan. Penginapan di Kawasan Ubud Parawista terbagi menjadi beberapa tipe seperti homestay, villa, bungalow, dan hotel resort bintang lima. Hotel resort merupakan salah satu jenis penginapan yang paling banyak memakan lahan, karena beragam jenis fasilitas yang ditawarkan. Keberadaan hotel resort bintang lima di Kawasan Pariwisata Ubud tentunya memberikan kontribusi terhadap pendapatan daerah dan menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. Selain dampak positif, keberadaan hotel resort juga memberikan dampak negatif yaitu banyaknya ahli tata guna lahan dan adanya indikasi kerusakan lingkungan. Dalam penelitian ini akan diteliti lebih lanjut apa implikasinya terhadap lingkungan fisik di Kawasan Pariwisata Ubud. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yang menggambarkan fenomena apa adanya, teknik pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara dan studi literatur dari instansi terkait. Temuan penelitian ini adalah pembangunan hotel resort di Kawasan Pariwisata Ubud tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap lingkungan fisik disekitarnya.</p> I Putu Hartawan, I Gede Surya Darmawan, Ni Putu Siskha Pradnyaningrum Copyright (c) 2024 I Putu Hartawan, I Gede Surya Darmawan, Ni Putu Siskha Pradnyaningrum https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 http://43.243.142.146/index.php/anala/article/view/1476 Thu, 29 Feb 2024 00:00:00 +0800 NILAI MULTIKULTURAL DAN TERITORIAL TERHADAP KEBERADAAN GEREJA KATOLIK DI DESA ADAT CEMAGI, MENGWI, BADUNG, BALI http://43.243.142.146/index.php/anala/article/view/1502 <p>Desa Adat Cemagi merupakan sebuah desa yang berlandaskan Hindu Bali. Desa ini memiliki keunikan yakni di wilayah dalam desa (karang desa) terdapat rumah ibadah non Hindu yaitu Gereja. Hal ini tentu menghasilkan berbagai pertanyaan, seperti bagaiman latar belakang keberadaan Gereja dan bagaimana hubungan antar masyarakat yang memiliki perbedaan budaya tersebut. Tujuan tulisan ini adalah untuk memahami keberagaman budaya pada latar desa yang secara karakteristik bersifat homogen (Hindu Bali). Hasil yang diperoleh yakni multikultural yang terjalin karena adanya aktivitas pada suatu ruang tertentu. Di ruang tersebut, interaksi antar manusia dan budaya terjalin dengan baik serta adanya kesadaran antar individu berkenaan dengan teritori (batas) zona yang bisa dimasuki antar budaya tersebut. Penelitian ini tergolong penelitian kualitatif dengan paradigma naturalistik</p> Made Prarabda Karma Copyright (c) 2024 Made Prarabda Karma https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 http://43.243.142.146/index.php/anala/article/view/1502 Thu, 29 Feb 2024 13:45:58 +0800 A KAJIAN LOKASI UNTUK OCEANARIUM DI SURABAYA: KESEIMBANGAN ANTARA WISATA, PENDIDIKAN DAN RISET http://43.243.142.146/index.php/anala/article/view/1508 <p>This research examines the siting factors of an <em>oceanarium</em> in Surabaya, Indonesia. The research stems from the need to explore the optimal location for an <em>oceanarium</em>, taking into account the main objectives and functions of the development. The research aims to determine the most suitable location for an <em>oceanarium</em>, with recreation, education, conservation and research being the main considerations. The methodology involved a qualitative analysis of location factors, including accessibility, availability of natural resources, and environmental and socio-economic impacts. The discussion in this study emphasizes the importance of choosing a location that not only supports the <em>oceanarium</em>'s objectives but also takes into account the availability of quality seawater resources. The ideal location recommended is an area adjacent to a clean source of seawater and protected from contamination, such as a location away from a river mouth. In addition, the location should be easily accessible to visitors and support recreation, education, conservation and research activities. The conclusion of this study shows that the best location for <em>oceanarium</em> development in Surabaya is the coastal area that fulfills these criteria, namely Kenjeran Lama beach and Ria Kenjeran Beach. This location stands out as the most strategic location in terms of access and travel time. These locations not only support the sustainability of the <em>oceanarium</em> in terms of ecology but also provide added value in terms of economy, education, recreation and research. This research provides valuable guidance for future <em>oceanarium</em> development, both in Surabaya and other locations in Indonesia.</p> Sidi Ahyar Wiraguna Wiraguna Copyright (c) 2024 Sidi Ahyar Wiraguna Wiraguna https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 http://43.243.142.146/index.php/anala/article/view/1508 Thu, 29 Feb 2024 13:46:48 +0800 MITIGASI RISIKO PEKERJAAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG LOBBY DAN RENOVASI FASAD TK DWIJENDRA DENPASAR http://43.243.142.146/index.php/anala/article/view/1522 <p>This article discusses risk mitigation in the construction project of the lobby building and facade renovation of TK Dwijendra Denpasar. In this project, risk identification is crucial to understand the potential risks of each activity and then analyze the impact on the continuity of the construction project. The author successfully identified as many as 81 risks from 11 possible risk sources in this project. To reduce the negative impact of the identified risks, the author suggests several risk mitigation strategies, such as retaining risk, reducing risk, transferring risk, and avoiding risk. These strategies can help manage uncertainties related to potential hazards in construction projects.</p> Ni Putu Yunita Laura Vianthi, Arya Bagus Mahadwijati Wijaatmaja, Desak Made Sukma Widiyani, Anak Agung Ayu Sri Ratih Yulianasari Copyright (c) 2024 Ni Putu Yunita Laura Vianthi, Arya Bagus Mahadwijati Wijaatmaja, Desak Made Sukma Widiyani, Anak Agung Ayu Sri Ratih Yulianasari https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 http://43.243.142.146/index.php/anala/article/view/1522 Thu, 29 Feb 2024 13:47:55 +0800 ARSITEKTUR BALI AGA DESA TENGANAN http://43.243.142.146/index.php/anala/article/view/1523 <p>Desa Tenganan merupakan salah satu desa dari sepuluh desa Bali Aga . Bali Aga adalah desa yang masih mempertahankan pola hidup yang tata masyarakatnya mengacu pada aturan tradisional adat desa yang diwariskan nenek moyang mereka. Bentuk dan besar bangunan serta pekarangan, pengaturan letak bangunan, hingga letak pura dibuat dengan mengikuti aturan adat yang secara turun-temurun yang masih dipertahankan hingga sekarang. Tujuan penelitian ini tidak lain adalah untuk mencari bagaimana sejarah Arsitektur dari Desa Tenganan. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data.</p> <p>Lokasi perumahan ini terletak di daerah pegunungan yang membentang membujur di tengah-tengah Bali. Bentuk fisik perumahan Bali Aga dicirikan dengan adanya jalan utama berbentuk linear yang berfungsi sebagai ruang terbuka milik komunitas dan sekaligus sebagai sumbu utama desa. Pola pemukiman Desa Tenganan masih dipertahankan hingga saat ini dan menjadi suatu objek wisata budaya tradisional yang menarik untuk di kunjungi di Pulau Bali</p> I Made Agus Eka Mahardika, Putu Gde Ery Suardana, I Ketut Adhimastra Copyright (c) 2024 I Made Agus Eka Mahardika, Putu Gde Ery Suardana, I Ketut Adhimastra https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 http://43.243.142.146/index.php/anala/article/view/1523 Thu, 29 Feb 2024 13:52:27 +0800