Kajian Arsitektur Berkelanjutan Terhadap Konsep Kearifan Lokal Studi Kasus: Rumah Adat Bandung Rangki, Desa Pedawa, Buleleng

Authors

  • Nyoman Ratih Prajnyani Salain Udayana University, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.46650/anala.13.2.1728.52-60

Keywords:

Kata Kunci: Kearifan Lokal, Rumah Bandung Rangki, Arsitektur Berkelanjutan.

Abstract

pengendali arsitektur tersebut adalah kearifan lokal di suatu daerah, yang akan selalu diwariskan kepada generasi berikutnya. Bandung Rangki merupakan salah satu jenis rumah adat yang berasal dari Desa Pedawa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. Eksistensi Bandung Rangki masih dapat dilihat hingga saat ini, namun tidak dapat dipungkiri terdapat beberapa perubahan. Arsitektur berkelanjutan merupakan arsitektur yang dapat berfungsi penuh pada saat ini, tanpa mengurangi fungsinya untuk generasi mendatang. Fungsinya akan selalu berbeda-beda, tergantung tempat, waktu dan pengguna. Sama seperti pembangunan berkelanjutan, arsitektur berkelanjutan harus mampu memberikan dampak positif terhadap lingkungan, sosial, dan ekonomi. Dalam arsitektur berkelanjutan, terdapat proses pembangunan, pemanfaatan, pemeliharaan, pelestarian, dan pembongkaran yang akan selalu diatur oleh kearifan lokal. Penelitian ini akan menggunakan metode studi kasus dan deskriptif kualitatif karena Bandung Rangki di Desa Pedawa memilih dengan cara penunjukan langsung yang akan diuraikan berdasarkan data fisik dan data kearifan lokal yang diperoleh melalui teknik observasi dan wawancara. Hasil dari penelitian ini adalah analisis Bandung Rangki berdasarkan tiga aspek arsitektur berkelanjutan yaitu lingkungan, sosial dan ekonomi yang masing-masing aspeknya akan dikendalikan oleh kearifan lokal di Desa Pedawa. Kata Kunci: Kearifan Lokal, Rumah Bandung Rangki, Arsitektur Berkelanjutan.

References

Indriastjario dan Murtomo, B. Adji. (2015). Kajian Kearifan Lokal untuk Pengembangan Wisata Waduk Jatibarang Kota Semarang. MODUL, Vol 15, No 2, P 125-131.
Kurniasih, Sri. (2010). Evaluasi Tentang Penerapan Prinsip Arsitektur Berkelanjutan (Sustainable Architecture) Studi Kasus : Gedung Engineering Center & Perpustakaan FTUI. Arsitron, Vol 1, No 1, P 11-26.
Mahastuti, Ni Made Mitha. (2019). Konservasi Arsitektur Bali Aga Di Desa Pedawa Berdasarkan Potensi Wisata Budaya. Penelitian Unggulan Program Studi. Universitas Udayana.
Manurung, Parmonangan. (2014). Arsitektur Berkelanjutan Belajar dari Arsitektur Nusantara. Simposium Nasional RAPI XIII FT. Unmas, A-75- A-81.
Sartini. (2004). Menggali Kearifan Lokal Nusantara Sebuah Kajian Filsafati. Jurnal Filsafat, Jilid 37, No.2, P. 111-120.
Wagiran. (2011). Pengembangan Model Pendidikan Kearifan Lokal dalam Mendukung Visi Pembangunan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 2020 (tahun kedua). Jurnal Penelitian dan Pengembangan, Volume III, No.3. P.85-100.
Wedakarna, I Gusti Ngurah Arya, dkk. (2014). Desa Tua di Bali Utara, Kebanggaan Identitas Bali Aga : Sidatapa, Cempaga, Tigawasa, Pedawa. Bali: Mahendradatta University Press.
Gunawan, Tanuwidjaja. (2018). Desain Arsitektur Berkelanjutan di Indonesia: Hijau Rumahku, Hijau Negeriku. http://www.researchgate.net/publication/277160022, diakses tanggal 4 September 2019.
Guyer, Paul (2009). An Introduction to Sustainable Design for Buildings. Stony Point: New York.
Kamus Besar . (2019). Definisi Kearifan Lokal. https://www.kamusbesar.com/kearifan-lokal, diakses tanggal 9 September 2024.

Downloads

Published

2025-10-01

How to Cite

[1]
Salain, N.R.P. 2025. Kajian Arsitektur Berkelanjutan Terhadap Konsep Kearifan Lokal Studi Kasus: Rumah Adat Bandung Rangki, Desa Pedawa, Buleleng. Jurnal Anala. 13, 2 (Oct. 2025), 52–60. DOI:https://doi.org/10.46650/anala.13.2.1728.52-60.

Citation Check

Similar Articles

<< < 4 5 6 7 8 9 10 11 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.