NILAI MULTIKULTURAL DAN TERITORIAL TERHADAP KEBERADAAN GEREJA KATOLIK DI DESA ADAT CEMAGI, MENGWI, BADUNG, BALI
DOI:
https://doi.org/10.46650/anala.12.1.1502.27-34Keywords:
multikultural, teritorial, lingkungan binaan, Cemagi, Badung.Abstract
References
Dwijendra, N. Acwin. 2003. Perumahan dan Permukiman Tradisional Bali. Jurnal Permukiman “Natah”. Volume.1., Nomor. 1., http://ojs.unud.ac.id/index.php/natah/article/viewFile/2926/2088. diakses tanggal: 9 November 2015.
Gantini, Christina. 2012. Guna dan Fungsi Pada Arsitektur Bale Banjar Adat di Denpasar, Bali. [online], (http://docplayer.info/5524-Guna-dan-fungsi-pada-arsitektur-bale-banjar-adat-di-denpasar-bali.html, diakses tanggal 15 Mei 2016)
Ganap, Victor. 2012. Konsep Multikultural dan Etnisitas Pribumi dalam Penelitian Seni. [online], (http://jurnal.ugm.ac.id/jurnal-humaniora/article/view/1058/887, diakses pada tanggal 15 Mei 2016)
Hadinugroho, D Lindarto. 2012. Ruang dan Perilaku: suatu kajian arsitektural. [online],(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1307/1/arsitektur-dwi3.pdf, (diakses tanggal 15 Mei 2016)
Narwoko, J. Dwi & Suyanto, Bagong. 2004. Sosiologi: Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta: Kharisma Putra Utama.
Ongelina, Stefanie. 2014. Teritorialitas dan Interaksi Multi-Etnik di Tanjung Benoa, Bali. Jurnal Ruang Lingkungan Binaan. Volume 1, Nomor 2.
Soebandi, Ktut. 2008. Riwayat Merajan di Bali. Denpasar: CV. Kayumas Agung.