Pendidikan Sejarah Memperkokoh Identitas, Jati Diri dan Karakter Bangsa

Main Article Content

Ida Bagus Brata
Ida Bagus Rai

Abstract

Pendidikan karakter sejatinya adalah suatu upaya untuk menangani krisis moral yang dewasa ini terjadi. Pusat kurikulum merumuskan ±18 nilai pendidikan karakter. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pendidikan sejarah memperkokoh identitas, jati diri dan karakter bangsa. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah Metode sejarah. Metode sejarah memiliki empat tahapan kerja, yaitu: heruistik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian ini menunjukan, bahwa melalui pendidikan sejarah, nilai-nilai itu dapat diintegrasikan dalam pembelajaran. Pembelajaran sejarah dalam mendukung pendidikan karakter menempati posisi strategis, dalam pembentukan identitas dan jati diri bangsa yang bermartabat dalam pembentukan manusia Indonesia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Melalui materi pembelajaran sejarah yang mengandung nilai-nilai heroik, keteladanan, patriotisme, nasionalisme, dan pantang menyerah dapat dijadikan sebagai dasar dalam proses pendidikan karakter. Pembelajaran sejarah bukan mengajarkan kebohongan, kemunafikan atau fitnah. Pendidikan sejarah dalam memperkokoh pendidikan karakter, yaitu berusaha mengoptimalkan nilai-nilai karakter yang baik melalui sifat, sikap, akhlak mulia, perilaku luhur, jujur, saling menghargai, bertanggung jawab yang ditunjukkan tokoh dapat dijadikan rujukan dan modal dasar pengembangan individu dan watak bangsa ke depan dalam persaingan global yang semakin kompetitif

Article Details

How to Cite
Ida Bagus Brata, & Ida Bagus Rai. (2023). Pendidikan Sejarah Memperkokoh Identitas, Jati Diri dan Karakter Bangsa. Widya Accarya, 14(2), 106-117. https://doi.org/10.46650/wa.14.2.1433.106-117
Section
Articles

References

Abdullah, Taufik. (2017). Pembelajaran Sejarah yang Reflektif dan Inspiratif. Makalah disampaikan dalam Seminar Nasional dan Kongres Asosiasi Pendidik dan Peneliti Sejarah (APPS). Medan, 13 – 15 Juli 2017.
Abidin, D., Retnaningrum, E., Parinussa, J. D., Kuning, D. S., Manoppo, Y., & Kartika, I. M. (2023). Curriculum Development in Indonesia from a Historical Perspective. Journal of Education Research, 4(2), 443–451. https://doi.org/10.37985/jer.v4i2.175
Amid Hasan. (2017). Pendidikan Sejarah untuk Kehidupan Berbangsa dan Masa Depan Bangsa. Makalah disampaikan dalam Seminar Nasional dan Kongres Asosiasi Pendidik dan Peneliti Sejarah (APPS). Medan, 13 – 15 Juli 2017.
Brata,I.B. dan Sudirga, I K. (2019). Megeguritan: Media Pendidikan Karakter Generasi Muda dalam Menghadapi Arus Budaya Global (Studi Kasus di Desa Pakraman Bresela Payangan Gianyar). https://jurnal.isi-dps.ac.id/index.php/mudra/article/view/705
Dewantara, Ki Hajar. (2004). Pendidikan. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa.
I Made Kartika, I Putu Adita Putra, & I Putu Adita Putra. (2023). THE PRACTICE OF INDEPENDENT LEARNING AND ITS IMPLICATIONS FOR THE LEARNING PROCES IN PUBLIC SENIOR HIGH SCHOOL IN DENPASAR CITY. Proceedings of The International Conference on Multi-Disciplines Approaches for The Sustainable Development, 423-432.
I Made Sila, I Made Sutika, I Made Astra Winaya, I Nengah Sudiarta, I Gede Sujana, & Ida Bagus Rai. (2023). The Effect of Strategic and Directive Leaderships on School Leader’s Performance. Jurnal Pedagogi Dan Pembelajaran, 6(1), 25–30. https://doi.org/10.23887/jp2.v6i1.57599
Kartodirdjo, Sartono. (1988). Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Pusat antar Universitas Studi Sosial Universitas Gajah Mada.
Lickona. Thomas. (1992). Educating for Character. How Our School Can Teach Respect and Respossibility. New York A Bantam Book.
Mahendra, P. (2023). Peran Pendidikan IPS dalam Pendidikan Multikultural. Journal on Education, 5(2), 4468-4475. https://doi.org/10.31004/joe.v5i2.1171
Rai, I. B. ., Sila , I. M. ., Brata, I. B. ., & Sutika, I. M. . (2022). Membangun Karakter Profil Pelajar Pancasila Berlandaskan Tri Hita Karana dalam Perspektif Kehidupan Global. Mimbar Ilmu, 27(3), 417–425. https://doi.org/10.23887/mi.v27i3.54307
Retnaningrum, E., Widyatiningtyas, R., Sari, A. R., Sapulete, H., Solissa, E. M., & Sujana, I. G. (2023). Teacher’s Paradigm in Interpreting the Birth of the Merdeka Curriculum Policy. Journal of Education Research, 4(2), 435–442. https://doi.org/10.37985/jer.v4i2.174
Sutika, I. M. ., Winaya, I. M. A. ., Rai, I. B., Sila, I. M., Sudiarta, I. N. ., Kartika, I. M., & Sujana, I. G. (2023). The Effectiveness of Problem-Based Learning Model in Improving Higher Order Thinking Skills and Character of Elementary School Students. Jurnal Pendidikan Dan Pengajaran, 55(3), 688–702. https://doi.org/10.23887/jpp.v55i3.57636
Wahab, Asis. (2002). Guru Profesional dan PIPS yang Kuat, Prasyarat bagi Keberhasilan Implementasi Kurikulum Sekolah Berbasis Kompetensi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Wija, I Gde. (2002). Pokok-Pokok Pikiran Mengenai Strategi Pengembangan Kurikulum Baru Pendidikan IPS di LPTK. Disampaikan dalam Seminar Nasional Fakultas Pendidikan IPS IKIP Negeri Singaraja.
Yusuf, Dede. (2011). Permasalahan Pembelajaran Sejarah di Indonesia. Pendidikan Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia.