Tektonika Bale Daja / Bale Meten
Abstract
Bale Daja merupakan bale yang mengikuti perletakan sesuai dengan arah mata angin sesuai orientasi arah mata angin masyarakat setempat. Kaja atau daja, secara harfiah berarti Utara, namun bagi masyarakat Bali arah kiblat Kaja adalah tempat yang tinggi atau pegunugnan. Mengingat terdapat gugus pegunungan di bagian tengah Pulau Bali, maka arah Kaja bagi masyarakat Bali Utara berada di selatan, sedangkan arah Kaja bagi masyarakat Bali Selatan berada di utara. Pada jaman sekarang ini dimana hotel dan penginapan yang dibangun sudah banyak mengambil desain dari bangunan bale daja. Selain dampak positif dari segi ekonomi terdapat juga dampak negatif dari banyaknya bangunan bale daja yang digunakan sebagai desain dari penginapan. Masalah yang akan dibahas yaitu bangunan bale daja di rumah tradisional di Bali. Dikarenakan jaman yang sudah modern dan kebutuhan ekonomi yang semakin meningkat banyak penduduk Bali yang berada pada daerah yang berpotensi sebagai Desa Wisata menggunakan Bale Dajanya sebagai penginapan untuk wisatawanReferences
Saraswati, A. A. O. (2009). Transformasi Arsitektur Bale Daja. Jurnal Dimensi Teknik Arsitektur, 36(1).
Putra, I Gst Made. 2014. Dasar – Dasar Ukuran Bangunan
Putra, I Gst Made. 2014. Satuan Ukuran untuk Menentukan Dimensi Saka
Putra, I Gst Made. 2014. Dimensi Kaki Bangunan Arsitektur Bali.
Putra, I Gst Made. 2014. Perancangan Struktur dan Kontruksi Arsitektur Bali.
Sulistyawati. dkk, (1985:5); Meganada, (1990:72).
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.