POLEMIK ADAT DALAM BALI ADNYANA DAN SURYA KANTA: PERSPEKTIF KAJIAN BUDAYA

Main Article Content

I MADE PURANA

Abstract

ABSTRACT        As a qualitative study with paradigm of culture, this study discusses the problems, namely the factors causing indigenous polemic in Bali Adnyana and Surya Kanta.Penelitian is done because in Bali Adnyana and Surya Kanta dipolemikkan problem of customs that are not in accordance with the progress of the era.In interpreting custom which is not in accordance with the progress of that time lies the contrast between the two. The purpose of this study is to uncover and analyze more clearly the factors causing indigenous polemic in Bali Adnyana and Surya Kanta.Sumber of data excavated based on documentary data. Primary data collection using reading techniques and recording techniques. Secondary data collection using literature techniques. Analysis of the problem is done descriptively qualitatif. research indicates that the factors causing indigenous polemic in Bali Adnyana and Surya Kanta is as follows. In interpreting customs that are not in accordance with the it is the contrast between the two. What does not fit according to Surya Kanta's group can be considered very appropriate and needs to be maintained by the Adnyana Bali class. For the Surya Kanta adat group that obstructs progress, even more customs that are incompatible with religion, must abandoned.So also if the implementation of religion hinders progress, must be straightened out. Progress will be realized if customs and religions are able to provide motivation in improving fate towards a better life. In addition, customs and religions must also be able to adjust to the changing circumstances of society. The change of the color system into the system of the family that leads to the concept of caste is very influential to the customs system in Bali.  Keywords: polemic, custom AbstrakSebagai kajian kualitatif yang berparadigma budaya, penelitian ini membahas permasalahan, yaitu faktor-faktor penyebab polemik adat dalam Bali Adnyana dan Surya Kanta.Penelitian ini dilakukan karena dalam Bali Adnyana dan Surya Kanta dipolemikkan masalah adat istiadat yang tidak sesuai dengan kemajuan zaman.Dalam menafsirkan adat yang tidak sesuai dengan kemajuan zaman itulah letak perbedaan yang kontras diantara keduanya.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap dan menganalisis lebih jelas faktor-faktor penyebab polemik adat dalam Bali Adnyana dan Surya Kanta.Sumber data digali berdasarkan data dokumenter.Pengumpulan data primer menggunakan teknik pembacaan dan teknik pencatatan.Pengumpulan data sekunder menggunakan teknik kepustakaan.Analisis terhadap permasalahan dilakukan secara deskriptif kualitatif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor penyebab polemik adat dalam Bali Adnyana dan Surya Kanta adalah sebagai berikut.Dalam menafsirkan adat yang tidak sesuai dengan kemajuan zaman itulah letak perbedaan yang kontras diantara keduanya.Apa yang tidak sesuai menurut golongan Surya Kanta bisa dipandang sangat sesuai dan perlu dipertahankan oleh golongan Bali Adnyana.Bagi golongan Surya Kanta adat yang menghalangi kemajuan, lebih-lebih adat yang tidak sesuai dengan agama, harus ditinggalkan.Begitu juga kalau pelaksanaan agama menghalangi kemajuan, harus diluruskan. Kemajuan akan dapat diwujudkan apabila adat dan agama mampu memberikan motivasi dalam memperbaiki nasib ke arah kehidupan yang lebih baik. Selain itu, adat dan agama harus pula mampu menyesuaikan diri dengan keadaan masyarakat yang berubah.Beralihnya sistem warna menjadi sistem wangsa yang mengarah ke konsep kasta sangat berpengaruh kepada sistem adat istiadat di Bali. Kata Kunci: polemik, adat

Article Details

How to Cite
PURANA, I. M. (2018). POLEMIK ADAT DALAM BALI ADNYANA DAN SURYA KANTA: PERSPEKTIF KAJIAN BUDAYA. Widya Accarya, 9(1). https://doi.org/10.46650/wa.9.1.608.%p
Section
Articles
Author Biography

I MADE PURANA, Universitas Dwijendra

Universitas Dwijendra

References

Agung, A.A. Gde Putra. 1974. Perubahan Sosial dan Pertentangan Kasta Di Bali Utara 1924 – 1928 (tesis). Yogyakarta: Universitas Gajah Mada
Atmaja, N.B. 1987. Surya Kanta Sebagai Perkumpulan Sempalan dan Gagasannya dalam Mewujudkan Kemajuan dan Kesempurnaan Masyarakat Bali (1925-1927). Laporan Hasil Penelitian Singaraja: FKIP UNUD
______. 2001. Reformasi ke Arah Kemajuan Yang Sempurna dan Holistik. Gagasan Perkumpulan Surya Kanta tentang Bali di Masa Depan. Surabaya: Paramita
______. 2007. Bali Adnyana Versus Surya Kanta Perspektif Dinamika Agama Hindu dan Budaya Bali. Makalah disampaikan pada “Hinduisme And Balinese Culture”. Departemen Agama Institut Hindu Dharma. Denpasar 27 Maret 2007
Baan Kaoe. 1926 “KHABAR REDACTIE”. Bali Adnyana 20 Juli III, No. 21, hlm. 1-3
Depdikbud.1977/1978.Sejarah Kebangkitan Nasional (¬+ 1900 – 1942) Daerah Bali. Denpasar: Pusat Penelitian Sejarah dan Budaya. Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah
Goenoeng. 1926. “Peredaran Zaman”. Surya Kanta. Februari II. No. 2, hlm. 20
Moeleong, J. Lexy. 1994. Metodologi Penelitian Kualitaty. Bandung: Remaja Rosdakarya
NS. 1926. “Timbanglah Dengan Neratja Keadilan”. Surya Kanta. April II. No. 4, hlm. 49-55
Sentra. 1926. “Satoe Djalan Menoejoe Kesempoernaan Hidoep di Doenia”. Surya Kanta. Januari II. No. 1, hlm. 3
Setia, Putu. 2006. Bali Yang Meradang. Denpasar: PT. Pustaka Manikgeni
Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistik. Yogyakarta: Duta Wacana University Press
Sudikan, Setya Yuwana. 2001. Metode Penelitian Kebudayaan. Surabaya: Unesa Unipress dan Citra Wacana
Sugiyono. 2007. Mememahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta
Wiana, I Kt. 2006.Memahami Perbedaan Catur Varna, Kasta dan Wangsa. Surabaya: Paramita