PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEDUNG BALE BANJAR BUALU KELURAHAN BENOA, KABUPATEN BADUNG
Abstract
Banjar Bualu didirikan sekitar tahun 1905 dan merupakan banjar pertama yang dibentuk di kawasan Desa Adat Bualu. Terdapat 8 banjar yang ada di wilayah Desa Adat Bualu, nama-nama Banjar tersebut antara lain adalah Banjar Bualu, Banjar Mumbul, Banjar Pande, Banjar Balekembar, Banjar Peken, Banjar Penyarikan, Banjar Celuk, Banjar Terora. Banjar Bualu memiliki potensi wisata berbasis pariwisata, seni budaya, sampai kegiatan sosial ekonomi masyarakat pedesaan. Potensi di bidang pariwisata ini dikarenakan letaknya sangat dekat dengan kawasan perhotelan ITDC dan juga objek wisata pantai di sekitarnya. Pada bidang perekonomian, posisi Bale Banjar Bualu yang strategis karena berada di pinggir jalan sangat bagus untuk tempat UMKM dan bisnis. Hasil penelusuran Tim PKM terdapat beberapa permasalahan yang ada di Banjar Bualu antara lain: Pertama, umur bangunan Bale Banjar Bualu yang sudah melebihi 30 tahun sehingga terjadi kerusakan di beberapa titik sehingga dapat membahayakan civitas yang ada di dalamnya. Kedua, kebutuhan ruang terbuka saat digelarnya ritual upacara keagamaan oleh pengempon Pura Semer Kembar yang letaknya di belakang Bale Banjar Bualu. Selain itu kebutuhan ruang untuk kegiatan rapat, kesenian dan kegiatan adat. Ketiga, kebutuhan akan pemasukan tambahan untuk meringankan beban operasional Banjar Bualu. Berdasarkan permasalahan ini, solusi yang ditawarkan Tim PKM antara lain: 1) Pembuatan Perencanaan Desain Konseptual Gedung Banjar Bualu, berupa gambar konsep desain; 2) Pembuatan area terbuka sebagai palemahan ritual agama Pura Semer Kembar yang terletak di belakang Bale Banjar Bualu, selain itu kebutuhan ruang terbuka untuk kegiatan banjar seperti rapat, kesenian dan kegiatan adat; 3) Pembuatan fasilitas berupa ruko sebagai sumber pemasukan tambahan bagi Banjar Bualu untuk meringankan biaya operasional.References
Gantini, C., Prijotomo,J dan Saliya, Y. (2012). Guna Dan Fungsi Pada Arsitektur Bale Banjar Adat di Denpasar, Bali. Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2012.
Murdha W. dkk, (1981) Pengembangan Bale Banjar dalam Permukiman Tradisional Bali di Perdesaan ditinjau dari Sistem Struktur, Makalah Seminar Arsitektur Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur Universitas Udayana.
Putra, I Gusti Made, (1988) Arsitektur Bale Banjar Modern Tradisional Bali, Laporan Penelitian dalam Pameran Arsitektur Pesta Kesenian Bali, Denpasar: Fakultas Teknik Universitas Udayana.
Suryawati, Putu. (2018). Reaktualisasi Fungsi Bale Banjar di Kota Denpasar.Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan, Nomor 18 Vol. I Mei 2018 : 1 – 134.
Copyright (c) 2022 Putu Gede Wahyu Satya Nugraha , I Gusti Agung Gede Nodya Dharmastika
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.