PENDAPATAN USAHATANI DAN ANALIS PADA KOMODITAS KOPI ARABIKA (Coffee arabica) (Studi Kasus Desa Ulu Wae, Kecamatan Poco Ranaka Timur, Kabupaten Manggarai Timur)
Abstract
Analisis Pendapatan Usahatani Kopi Arabika dilakukan di Desa Ulu Wae, Kecamatan Poco Ranaka Timur, Kabupaten Manggarai Timur yang mengembangkan tanaman kopi sebagai usahataninya. Salah satu komoditas unggulan dalam subsektor perkebunan adalah kopi. Kopi merupakan salah satu komoditi perkebunan yang mempunyai peranan penting dalam perekonomian Indonesia, yaitu sebagai penghasil devisa Negara, sumber pendapatan petani, penghasil bahan baku industri, penciptaan lapangan kerja, pendorong agribisnis dan agroindustri, serta pengembangan wilayah. Desa Ulu Wae merupakan salah satu daerah produksi kopi di Kabupaten Manggarai Timur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pendapatan usahatani kopi arabika yang ada di Desa Ulu Wae. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) yaitu di Desa Ulu Wae, populasi petani dalam penelitian adalah petani kopi yang telah menghasilkan, dengan jenis kopi arabika yang terdapat di Desa Ulu Wae. Jumlah populasi adalah 50. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode simple random sampling, sampel yang diambil sebanyak 35 petani. Sumber data yang digunakan adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Data yang diperoleh akan dianalisis dalam bentuk tabel dan uraian. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerimaan petani kopi arabika di Desa Ulu Wae sebesar Rp 9,750,000,- Biaya usahatani sebesar Rp 4,180,000,- dan Pendapatan bersih petani kopi arabika di Desa Ulu Wae adalah total penerimaan dikurangi dengan total biaya yaitu (Rp 9,750,000 – Rp 4,180,000 = Rp 5,570,000). Jadi, pendapatan bersih petani kopi arabika di Desa Ulu Wae adalah Rp 5,570,000,- serta hasil R/C Rationya adalah sebesar Rp 2,33 yang artinya setiap tambahan satuan rupiah yang dikeluarkan untuk biaya pengolahan kopi arabika dapat memberikan penerimaan sebesar Rp 2,33. Apabila R/C Ratio > 1 maka usahatani kopi arabika menguntungkan. Oleh karena itu, keputusan yang diambil oleh petani sangat tepat dan peroses pengolahan kopi arabika di Desa Ulu Wae dapat tetap dilakukan.References
AEKI. (2012). Industri Kopi Indonesia (Online).http//www.aeki_aice.org/coffee_industry.html. Diakses pada tanggal 22 Februari 2019.
Bhara. L.A.M. 2005. Pengaruh Pemberian Kopi Dosis Bertingkat Per Oral 30 Hari Terhadap Gambaran Histopatologi Hepar Tikus Wistar. Jakarta. Universitas Diponegoro.
Direktorat Jenderal Perkebunan. 2014. Statistik Perkebunan Indonesia Kelapa Sawit 2013-2015. Jakarta. Direktorat Jenderal Perkebunan.
FAO. 2015. Persaingan Ekspor: Masalah Yang Dipilih dan Bukti Empiris. Catatan Teknis Kebijakan Perdagangan FAO Tentang Masalah Yang Terkait Dengan Negosiasi WTO Tentang Pertanian, No 4. Roma (tersedia dihttp://www.fao.org/docrep/pdf/007/j5013e/j5013). Diakses pada tanggal 20 Maret 2019.
Hernanto F.1996. Ilmu Usahatani. Jakarta : Penebar Swadaya.
Mosher. 1969. Menggerakan dan Membangun Pertanian. Jakarta. Penerbit Yasaguna.
Najiyanti, S dan Danarti. 2007. Usahatani Kopi, Budidaya dan Penanganan Lepas Panen. Jakarta. Penebar Swadaya.
Panggabean, E. 2011. Buku Pintar Kopi. Jakarta Selatan : PT Agro Media Pustaka hlm 124-132.
Rahardja. 2008. Teori Ekonomi Makro. Jakarta. LPFEUI.
Saputra,E., 2008. Kopi. Yogyakarta. Harmoni.
Shinta, A., 2005. Ilmu Usahatani. Malang. Diktat Kuliah Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya.
Soekartawi et al. 1986. Ilmu Usahatani dan Penelitian Untuk Pengembagan Petani Kecil. Jakarta. Lembaga Penerbit Universitas Indonesia.
Soekartawi, 1987. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian (Teori dan Aplikasinya). Edisi 1. Cetakan 1. Rajawali. Jakarta.
Soekartawi. 1996. Manajemen Usahatani. Jakarta. Universitas Indonesia Press.
Soekartawi. 2011. Ilmu Usahatani dan Penelitian untuk Pengembangan Petani Kecil. Jakarta. UI Press.
Suratiyah. 2006. Ilmu Usahatani. Jakarta. Penebar Swadaya
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.