RESPON PETANI DALAM PENGGUNAAN KOMPOS PADA TANAMAN UNDIS (CAJANUS CAJAN) DI KELOMPOK TANI LINGGA AMERTA DESA PED, KECAMATAN NUSAPENIDA, KABUPATEN KLUNGKUNG

  • I Komang Agus Dedi Yudiastana Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Dwijendra

Abstract

Tanaman memerlukan nutrisi untuk pertumbuhan dan perkembangan. Nutrisi tersebut diperoleh dengan melakukan pemupukan yang merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan hasil pertanian secara intensifikasi. Salah satu Kelompok Tani di Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida telah menghasilkan pupuk kompos kotoran ternak yaitu Kelompok Tani  Lingga Amerta. Pupuk ini dapat membantu menyuburkan tanah kering pada musim kemarau yang cocok untuk tanaman kacang-kacangan seperti kacang undis. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap petani dalam penggunaan pupuk kompos pada tanaman undis di Kelompok Tani Lingga Amerta, Desa Ped, Nusa Penida; (2) mengetahui tingkat intensitas interaksi antara petani dengan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) terkait dengan penggunaan pupuk kompos pada tanaman undis di Kelompok Tani Lingga Amerta,  Desa Ped, Nusa Penida; (3) mengetahui hubungan antara respon petani dan interaksinya dengan PPL mengenai penggunaan pupuk kompos pada tanaman undis di Kelompok Tani Lingga Amerta, Desa Ped, Nusa Penida.Penelitian ini dilaksanakan di Kelompok Tani Lingga Amerta Desa Ped Kecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive atau secara sengaja sebagai lokasi penelitian. Jumlah petani sampel yang diambil adalah sebanyak 30 KK sebagai responden dengan metode sensus. Hasil penelitian yang diperoleh adalah (1) rata-rata pengetahuan petani pada Kelompok Tani Lingga Amerta Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida dalam penggunaan kompos pada tanaman undis tergolong tinggi, dengan rata-rata pencapaian skor sebesar 72,33 % dari skor maksimal; (2) rata-rata sikap petani anggota Kelompok Tani Lingga Amerta Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida adalah setuju dalam penggunaan kompos pada tanaman undis dengan rata-rata pencapaian skor adalah 80,00 % dari skor maksimal; (3) rata-rata tingkat intensitas interaksi antar petani anggota Kelompok Tani Lingga Amerta Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida dengan PPL termasuk sedang dengan rata-rata pencapaian skor adalah 60,28% dari skor maksimal. Dengan demikian, maka perlu adanya peningkatan intensitas penyuluhan mengenai teknologi penggunaan kompos pada tanaman undis serta pelatihan-pelatihan yang partisipatifguna mendorong peningkatan motivasi petani untuk melakukan perbaikan-perbaikan dalam pengembangan usahatani. Kata Kunci : Kacang Undis, Kompos, Kelompok Tani
Published
2019-05-06
Section
Articles