PERAN IPTEK DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN BERKELANJUTAN

  • Made Mika Mega Astuthi Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Dwijendra

Abstract

Teknologi mempunyai peran yang sangat strategis dalam mendukung peningkatan produksi pertanian. Pertanian berbasis iptek pada dasarnya adalah praktek pertanian yang mendasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah terbukti secara ilmiah dan meyakinkan secara praktik empiris. Jika tidak ada perubahan teknologi, pembangunan pertanian akan terhenti dan kenaikan produksi juga terhenti, bahkan dapat menurun. Ada lima syarat mutlak yang harus dipenuhi agar pembangunan pertanian dapat tumbuh-berkembang secara progresif, yaitu : (1) adanya pasar bagi produk-produk agribisnis, (2) teknologi yang senantiasa berubah, (3) tersedianya sarana dan peralatan produksi secara lokal, (4) adanya perangsang produksi bagi produsen, dan (5) adanya fasilitas transportasi (Mosher, 1966). Teknologi yang senantiasa berubah berarti adalah inovasi teknologi (inovasi re-inovasi teknologi), agar sektor pertanian dapat berkembang. Tanpa adanya inovasi teknologi secara terus menerus, pembangunan pertanian akan terhambat, walaupun keempat syarat mutlak lainnya telah terpenuhi. Peranan teknologi dalam pembangunan pertanian dapat dianalisis dengan 2 istilah yang berbeda tetapi keduanya menunjukkan hal yang sama yaitu perubahan teknik (technical change) dan inovasi (innovation). Kebijakan iptek yang harus diambil kedepan dalam kerangka pengembangan dan aplikasi teknologi pertanian untuk meningkatkan ketahanan pangan antara lain kebijakan moneter dan fiscal, kelembagaan one door policy, pendekatan kluster, peningkatan kemampuan SDM, serta kebijakan pemilihan teknologi yang tepat sasaran dengan mengoptimalkan empat komponen teknologi dalam penerapannya. Permasalahan pengembangan dan aplikasi teknologi dapat dibedakan pada level mikro dan makro. Pada level mikro permasalahan pengembangan aplikasi teknologi yang sering dihadapi adalah kegiatan penelitian, produk penelitian belum siap diaplikasikan, deseminasi yang belum lancer dan tanggung jawab dari pengusaha yang belum bertanggung jawab secara social dan pengusaha juga lebih sering mengimpor teknologi dari luar. Sementara itu pada level makro permasalahan pengembangan dan aplikasi teknologi adalah sistem insentif (merit sistem) bagi produsen maupun konsumen serta lemahnya networking dalam pengembangan teknologi. Kata kunci : Iptek, Pertanian Berkelanjutan
Published
2019-11-06
Section
Articles