PERANAN PENYULUH PERTANIAN TERHADAP PETANI PADI SAWAH : Kasus di Desa Repi, Kecamatan Lembor Selatan, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur

  • Valensius Edison Fakultas Pertanian Universitas Dwijendra

Abstract

Peranan penyuluhan pertanian adalah membantu petani membentuk pendapat yang sehat dan membuat keputusan yang baik dengan cara berkomunikasi dan memberikan informasi yang mereka perlukan. Dalam menunjang pembangunan pertanian tidak terlepas dari kemampuan petani dalam menerapkan teknologi secara efektif dan penyuluh pertanian bertindak sebagai jembatan sekaligus penghantar teknologi untuk membantu para petani dalam meningkatkan usahatani. Tujuan penelitian (1) untuk mengetahui peran petugas penyuluh pertanian dalam meningkatkan produksi padi di Desa Repi, Kecamatan Lembor Selatan, Kabupaten Manggarai Barat; (2) untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian dan efaluasi penyuluhan; (3) untuk mengetahui permasalan yang ditemukan dalam proses pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian.Penelitian dilakukan di Desa Repi Kecamatan Lembor Selatan, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur.Lokasi ini dipilih secara sengaja.Jumlah populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 4 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan adanya penyuluhan telah ada perubahan sikap, prilaku petani, maupun hasil produtivitas cukup meningkat yaitu sebelum hadirnya penyuluh, petani hanya mendapatkan hasil 2-3 ton per hektar, setelah adanya penyuluh hasil produktivitas petani di Desa Repi meningkat pada tahun 2015 mencapai 6-7 ton per hektar.   Kata Kunci: Penyuluh, Petani, Padi Sawah

References

Abadi, A. Latief. 2005. Permasalahan Dalam Penerapan Sistem Pengendalian Hama Terpadu Untuk Pengelolaan Penyakit Tumbuhan Di Indonesia. Pidato Pengkukuhan Jabatan Guru Besar Dalam Ilmu Penyakit Tumbuhan Pada Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang.

Damardjati, D.S., 1994. “Pengembangan teknologi Pascapanen dan Pengelolaan Hasil Dalam Agroindustriâ€.Prosiding Simposium Penelitian Tanaman Pangan III. Jakarta, Bogor: 23-25 Agustus 1993, Bogor: Pusat Penelitian Dan Pengembangan Tanaman Pangan

Departemen Pertanian, Ditjen Bina Produksi Hortikultural. 2004. Informasi Pengembangan Agribisnis Tanaman Biofarmaka. Jakarta: Deptan.

Faisal, Sanafiah, 1999. Format-Format Penelitian Sosial. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Suryabrata, S. 1981. Psikologi Kepribadian. Jaarta: Rajawali Press

Leonard, D.K. 1977. Reaching the peasant farmer: Organization theory and Practice in Kenya, Chicago: University of Chicago Press.

Mardikanto. 2009. Sistem Penyuluhan Pertanian. University Press. Surakarya

Mardikanto, T dan Arip Wijianto.2005. Modul Kuliah Metode dan Teknik Penyuluhan Pertaniana. Proyek SP4 UNS. Surakarta

National Portal Content Management Team. 2010. Agricultural extension programmers.http://india.gow.in/citizen/agricultural/extprogram.php.diakses pada tanggal 25 juni 2010

Usman, H. dan P.S. Akbar,2008.Metodologi Penelitian Sosial.Bumi Aksara Jakarta.

Van Den Ban, A.W. 1985. Inleiding tot de voorlichtingskunde. Meppel dan Amsterdam: Boom-Pers.

Utama, M. Zulman Harja, 2008. Mekanisme Fisiologi Toleransi Cekaman Aluminium pada spesies Lagun Penutup Tanah terhadap Metabolisme Nitrat (NO), Amonium (NII), dan Nitrit (NO), Buletin Agronomi.

Yusuf, A dan Harnowo, D. 2010. Teknologi Budidaya Padi Sawah Mendukung SI-PTT.BPTP. Sumatra Utara.

Walgito, Bimo. 1981. Pengantar psikologi Umum Yokyakarta: Fakultas Psikologi UGM.

Published
2017-11-05
Section
Articles