PENGETAHUAN DAN SIKAP PETANI TERHADAP USAHATANI CABE RAWIT (Kasus di Subak Bumbungan, Desa Bumbungan, Kabupaten Klungkung)

  • I Kadek Krisna Dwipayana Fakultas Pertanian Universitas Dwijendra
  • I Gusti Agung Nyoman Dananjaya Fakultas Pertanian Universitas Dwijendra

Abstract

Cabe rawit merupakan salah satu jenis tanaman hortikultura. Tanaman ini termasuk jenis sayuran dan buah-buahan. Cabe rawit dibudidayakan oleh banyak petani. Berdasarkan hal tersebut, diangkat judul penelitian Pengetahuan dan Sikap Petani terhadap Pertanian Cabe Rawit. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui sikap petani mengenai usahatani cabe rawit; (2) untuk mengetahui pengetahuan petani mengenai usahatani cabe rawit; (3) untuk mengetahui tingkat intensitas interaksi antara petani dengan mahasiswa PPL mengenai pengembangan usahatani cabe rawit; dan (4) untuk menggambarkan hubungan antara sikap dan pengetahuan petani dan (5) interaksinya dengan mahasiswa PPL mengenai usahatani cabe rawit di Subak Bumbungan, Desa Bumbungan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive sampling atau secara sengaja dengan pertimbangan. Subak Bumbungan berpotensi untuk pengembangan usahatani cabe rawit dan belum pernah dilakukan penelitian tentang usahatani cabe rawit. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 86 orang, sedangkan sampel penelitian ini adalah sebanyak 50 orang, yang diambil secara simple random sampling (acak sederhana). Metode analisisnya menggunakan Chi Square.Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pengetahuan petani anggota Subak Bumbungan Desa Bumbungan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung; mengenai pengembangan usahatani tanaman cabe rawit adalah tergolong tinggi (74,50). Rata-rata sikapnya adalah tergolong setuju (80,50)  terhadap pengembangan usahatani tanaman cabe rawit. Sedangkan rata-rata tingkat intensitas interaksi antara petani dengan mahasiswa PPL termasuk dalam kategori sedang  (70,50). Melalui analisa statistika Chi Square diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan yang nyata antara pengetahuan dengan sikap petani mengenai pengembangan usahatani tanaman cabe rawit. Selain   itu, terdapat juga hubungan yang nyata antara tingkat intensitas interaksi antara anggota subak dan juga antara anggota subak dengan agen/aparat penyuluh, dengan tingkat pengetahuan dan sikap petani terhadap inovasi yang diberikan dalam hal ini teknologi pengembangan tanaman cabe rawit.Kata kunci: Pengetahuan, Sikap, Caberawit

References

Ancok, D. 1997. Teknik Penyusunan Skala Pengukuran. Yogyakarta: PusatPenelitianKependudukanUniversitasGadjahMada

Djarwanto, 1982.Statistik Non Parametrik.Jokjakarta: BPFE.

Hadi, Sutrisno. 1973.Metode Statistik. Jakarta: Gunung Agung.

Koentjaraningrat. 1987. Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Rusastra, IW., Togar Alam Napitupulu, Made Oka A. Manikmas, dan Firdaus Kasim. 2007. “Pengembangan Agribisnis Berbasis Palawija di Indonesia: Perannya dalam Peningkatan Ketahanan Pangan dan Pengentasan Kemiskinanâ€. Prosiding Seminar Nasional Bogor, 13 Juli 2006.

Singarimbun, Masri., Sofian, Effendi. 1982. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES.

Soedijanto, 1973. Beberapa Konsep Proses Belajar dan Implikasinya. Bogor: Institut Pendidikan Latihan dan Penyuluhan Pertanian Ciawi.

Surakhmad, Winarno. 1985. Pengantar Penelitian, Dasar, Metode, Teknik. Bandung: Tarsito.

Suryana, Achmad. 2006. Strategi Kebijakan Penelitian dan Pengembangan Palawija dalam “Pengembangan Agribisnis Berbasis Palawija di Indonesia: Perannya dalam Peningkatan Ketahanan Pangan dan Pengentasan Kemiskinanâ€. Prosiding Seminar Nasional Bogor, 13 Juli 2006, ed. Rusastra, dkk. 2007.

Published
2016-11-08
Section
Articles