MEMPERKUAT MODAL SOSIAL DALAM PENGELOLAAN HUTAN

  • Putu Susantini

Abstract

Pengelolaan hutan harus diarahkan pada upaya mencegah erosi dan memlihara fungsi hutan itu sendiri. Pemerintah dan masyarakat yang tinggal di dalam dan di sekitar hutan memiliki tanggung jawab untuk kegiatan tersebut. Untuk mencapai tujuan pengelolaan hutan, pemerintah disarankan untuk memperkuat modal sosial masyarakat lokal. Modal sosial   akan memberikan nilai ekonomis guna memotivasi dan memfasilitasi masyarakat secara individual maupun kelompok untuk memiliki akses pada sumber daya finansial, informasi dan lain sebagainya. Kondisi ini dapat dilakukan dengan cara pendekatan partisipatif pada masyarakat local sehingga mereka mampu untuk membuat perencanaan, mengambil keputusan dan mengelola sumberdaya local melalui usaha bersama.Kata-kata kunci: Pengelolaan hutan, modal social, partisipasi dan usaha bersama

References

Chambers, R. 1983. Pembangunan Desa, Mulai dari Belakang. Jakarta: LP3ES

Cox, E. 1995. A Truly Civil Society . Sedney: ABC Books.

Elizabeth, R. 2007. Partisipasi sebagai Strategi Pemberdayaan Petani Miskin melalui Program Integrasi Jagung dan Ternak. http://ejournal.unud.ac.id /abstrak/(8)%20soca-roosgandha-integrasi%20jagung-ternak(1).pdf

Flassy, DJ., Sasli R., Agus S. 2009. Modal Sosial: Unsur-Unsur Pembentuk. http://p2dtk.bappenas.go.id

Fukuyama, F. 1995. Trust: The Social Virtues and The Creation of Prosperity. New York: Free Press.

Pranadji, T. 2003. Reformasi Kelembagaan dan Kemandirian Perekonomian Perdesaan: Kajian Pada Kasus Agribisnis Padi Sawah. Makalah yang Disampaikan pada Seminar Nasional “Peluang Indonesia untuk Mencukupi Sendiri Beras Nasionalnya†Badan Penelitian dan Pengembangan Deptan RI, 2 Oktober 2003.

Putnam, R.D. 1995. The Prosperous Community: Social Capital and Public Life.American Prospect, 13, Spring, 35- 42. In Elinor Ostrom and T.K. Ahn. 2003. Foundation of Social Capital. Massachusetts: Edward Elgar Publishing Limited.

Subejo. 2004. Peranan Social Capital Dalam Pembangunan Ekonomi: Suatu Pengantar Studi Social Capital di Pedesaan Indonesia. Majalah Agro Ekonomi Vol. 11. No.1 Juni 2004.

Syahyuti (2007). “Kebijakan Pengembangan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sebagai Kelembagaan Ekonomi Di Perdesaan. Bogor: Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Analisis Kebijakan Pertanian. Volume 5 No. 1, Maret 2007

Wallerstein, N. (1992) Powerlessness, empowerment and health. Implications for health promotion programs. American Journal of Health Promotion, 6, 197–205.

Published
2012-05-04
Section
Articles