MODAL SOSIAL DALAM AGRIBISNIS SUBAK Kasus pada Koperasi Usaha Agribisnis Terpadu Subak Guama, Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan

  • Gede Sedana Fakultas Pertanian Universitas Dwijendra

Abstract

Pembangunan pertanian yang dilaksanakan selama ini kurang menekankan pada local institution endowment (berbasis pada kelembagaan lokal) yang telah ada. Kelembagaan petani cenderung hanya diposisikan sebagai alat untuk mengimplementasikan proyek belaka, belum sebagai upaya untuk pemberdayaan yang lebih mendasar di dalam pembangunan pertanian dan tidak dilakukan penguatan social capital masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kegiatan Subak Guama dihubungkan dengan pengembangan agribisnis dan modal social pada Subak Guama yang berkenaan dengan agribisnis. Penelitian ini menggunakan data sekunder dan dianalisis dengan metode deskriptif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Koperasi Usaha Agribisnis Terpadu (KUAT) Subak Guama melakukan beberapa kegiatan utama yaitu: (i) kegiatan Pengelolaan Padi Terpadu (Integradted Crops Management) ICM; (ii) kegiatan Kegiatan Integrasi Padi-Ternak (Crops-Livestock System); dan (iii) kegiatan penguatan modal usaha rumah tangga yaitu Kredit Usaha Mandiri (KUM). Modal sosial yang meliputi tiga komponen dasar yaitu trust, norms dan social network memiliki peran terhadap kegiatan-kegiatan agribisnis seperti di atas. Ikatan moral kepercayaan sosial sangat memberikan andil bagi kelancaran kegiatan-kegiatan agribisnis yang dilakukan KUAT Subak Guama.Kata kunci: modal sosial, agribisnis, dan pembangunan pertanian

References

Alfiasari. 2008. Analisis Modal Sosial Dalam Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Miskin Di Kelurahan Kedung Jaya, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. Jurnal Ilmu Per-tanian Indonesia Vol. 1 No. 1/Januari 2008 – 29

Ambler. J.S. 1990. Irigasi di Indonesia, Dinamika KelembagaanPetani. Jakarta: LP3ES.

Burt. R.S. 1992. Excerpt from The Sosial Structure of Competi-tion, in Structure Holes:The Social Structure of Competition. Cambridge, MA and London:

Chambers, Robert. 1983. Pembangunan Desa, Mulai dari Belakang. Jakarta: LP3ES

Coleman. 1999. Social Capital in the Creation of Human Capital. Cambridge Mass: Harvard University Press.

Cox, E. 1995. Background Material and Boyer Lecture. http://www.leta.edu.au/coxp.htm

Dance J. F., Sasli R., Agus S. 2009. Modal Sosial: Unsur-Unsur Pembentuk. http://p2dtk. bappenas.go.id

Dharmawan AH. 2002. Kemiskinan Kepercayaan (Trust), Stok Modal Sosial dan Disintegrasi Sosial. Perluasan dari makalah atas topic yang sama yang diajukan dalam Seminar dan Kongres Nasional IV Ikatan Sosiologi Indonesia. Bogor. 27-29 Agustus 2002.

Roosganda. 2007. Partisipasi sebagai Strategi Pemberdayaan Petani Miskin melalui Program Integrasi Jagung dan

Ternak. http://ejournal.unud.ac.id /abstrak/(8)%20soca-roosgandha-integrasi%20jagung-ternak(1).pdf

Elizabeth, R. dan Iwan S. A. 2009. Sistem Kelembagaan Komunitas Petani Sayuran di Desa Baturiti, Kabupaten

Tabanan Provinsi Bali. http://pse.litbang.deptan. go.id/ ind/pdffiles/ MKP_B6.pdf

Fatah, Luthfi. 2006. Dinamika Pembangunan Pertanian dan Pedesaan. Banjarbaru: Pustaka Banua.

Hasbullah, J., 2006. Sosial Kapital: Menuju Keunggulan Budaya Manusia Indonesia. Jakarta: MR-United Press.

Kuswanto. 1997. Penyesuaian Kelembagaan P3A: Belajar dari

Pengalaman Pengembangan Usaha Ekonomi P3A di Kabupaten Nganjuk. Padang: PSI-UDLP, UNAND.

Mawardi, MJ. Peranan Social Capital dam Permberdayaan Masyarakat. Komunitas: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam. Volume 3, Nomor 2, Juni 2007

Putnam, R.D. 1992. The Prosperous Community: Social Capital and Public Life. American Prospect, 13, Spring, 35- 42. Dalam Elinor Ostrom and T.K. Ahn. 2003. Foundation of Social Capital. Massachusetts: Edward Elgar Publish-ing Limited.

Rachman, Benny. 2009. Kebijakan Sistem Kelembagaan Pengelolaan Irigasi: Kasus Provinsi Banten. Analisis Kebijakan Pertanian Vol. 07 No. 1. Tahun 2009 http//www.pse. litbang.deptan.go.idindpdf filesART7-1a.pdf

Subejo. 2004. Peranan Social Capital dalam Pembangunan Ekonomi: Suatu Pengantar untuk Studi Social Capital di Perdesaan Indonesia. Agro Ekonomi Vol. 11 No.1 Juni 2004.

Sutawan, N. 2005. Subak Menghadapi Tantangan Globalisasi. Dalam Pitana dan Setiawan AP. editor. Revitalisasi Subakdalam Memasuki Era Globalisasi. Yogyakarta: Andi

Sutawan, N., M. Swara, W. Windia, dan IW Sudana. 1989. Pilot Proyek Pengembangan Sistem Irigasi yang Menggabungkan Beberapa Empelan/Subak di Kabupaten Tabanan dan Buleleng. Denpasar: Universitas Udayana.

Syahyuti. 2008. Peran Modal Sosial (Social Capital) dalam Perdagangan Hasil Pertanian. Forum Penelitian Agro Ekonomi, Volume 26 No. 1, Juli 2008.

Widodo, Slamet. 2008a. Perubahan Kebudayaan, Teknologi, Ideologi dan Nilai.http://learning-of.slametwidodo.com/2008/02/01/ perubahan-kebudayaan-teknologi-ideologi-dan-nilai/

Widodo, Slamet. 2008b. Partisipasi, Pemberdayaan dan Pembangunan. http://learning-.slametwidodo.com/2008/02/01/partisipasi-pemberdayaan-dan-pembangunan/ Zakaria, Wan Abbas. 2009. Penguatan Kelembagaan KelompokTani Kuinci Kesejahteraan Petani. http://pse.litbang.dep-

tan.go.id/ind/pdffiles/ MP_Pros_C3_2009.pdf

Published
2011-05-05
Section
Articles