KONSEP DAN POTENSI PENGEMBANGAN AGROWISATA DI BALI
Abstract
Bali merupakan salah satu tujuan wisata terkenal di dunia karena kekayaan dan keanekaragaman warisan budaya, keindahan panorama alami, dan infrastruktur dasar yang tersedia. Bali juga dianugrahi sumberdaya pertanian yang baik. Karena itu, Bali memiliki potensi besar pengembangan pusat-pusat agrowisata. Paper ini bertujuan untuk merumuskan konsep agrowisata dan mengidentifikasi persyaratan, basis, serta dampak dan kendala pengembangan agrowisata di Bali. Data dan informasi sekunder dari berbagai sumber melalui studi literatur digunakan untuk menganalisis dan mendiskusikan permasalahan dalam paper ini. Agrowisata adalah sebuah inovasi bisnis yang mengkombinasikan berbagai aktivitas dalam sistem usahataniuntuk menarik minat wisatawan datang ke usahatani tersebut serta menawarkan pengalaman bagi wisatawan yang merangsang peningkatan aktivitas ekonomi serta berdampak pada peningkatan pendapatan usahatani dan masyarakat. Pengembangannya, yang dapat berbasis pada modal dan/atau masyarakat, membutuhkan infrastruktur dan fasilitas dasar serta lokasi strategis yang memiliki latar belakang panorama alam yang indah, dan berdampak sosial, ekonomis, dan lingkungan. Untuk dapat mewujudkan agrowisata berkelanjutan di Bali, disarankan kepada penentu kebijakan dan pakar agrowisata dapat mendukung dan memfasilitasi pengembangan agrowisata terutama yang berbasis pada masyarakat.Kata kunci: konsep, persyaratan, basis, dampak dan kendala, agrowisataReferences
BPS. 2010. Statistik Indonesia. Jakarta BPS Provinsi Bali. 2010. Statistik Provinsi Bali. Denpasar.
Brscic, K. 2006. The Impact of Agrotourism on Agricultural Production. Journal of Central European Agriculture. Vol 7 (3): 559-563
Carpio, C.E., M.K. Wohlgenant, T. Boonsaeng. 2006. The Demand for Agritourism in the United States. Selected Paper prepared for presentation at the Southern Agricultural Economics Association Annual Meetings, Orlando, Florida.
Cruz, R. G. 2003. Towards Sustainable Tourism Development in the Philippines and Other Asean Countries: An Examination of Programs and Practices of National Tourism Organizations. PASCN Discussion Paper No. 2003-06.
University of the Philippines Diliman Hsu, Chia-Chien. 2005. Identification of Intangible Resources Essential to Agritoursm Enterprises in Taiwan: A Delphi Study. PhDTthesis Graduate School of the Ohio State University.
Kuehn, D., D. Hilchey, D. Ververs, K.L. Dunn, P. Lehman. 2000. Considerations for Agritourism Development. NY Sea Grant 62B Mackin Hall SUNY Oswego, Oswego.
Maruti, K.V. 2009. Agrotourism: Scope and Opprotunities for the Farmers in Maharashtra. Article Report. Dept. of Economics, Y.C. college. Pachwad Tal-Wai, Dist-Satara, State Maharashtra.
Mazilu, M dan A. Iancu. 2006. Agrotourism-An Alternative for A Sustainable Rural Development. Geotour (October): 162-165.
Phillip, S., C. Hunter, dan K. Blackstock. 2010. A Typology for Defining Agritourism. Tourism Management 31: 754-758.
Prince Edward Island Dept of Agriculture and Forestry. 2000. Agricultural Business Profile on Agritourism. Agnex 888/00: 1-17.
Rubuliak, D. 2006. Seeing the People through the Threes: Community- Based Ecotourism in Northern Thailand. Master Thesis in the Department of Sociology and Anthropology. Simon Fraser University.
Sznajder, M., L. Pzezborska, and F. Scrimgeour. 2009. Agritourism. AMA DataSet Ltd, UK. Wolfe, K. dan G. Bullen. ?. Considering an Agrotourism Enterprise? The Southern Regional Risk Management Education Center. http://ncsu.edu/ tourismextention/ documents/ ConsideringYourAgritourismEnterprise_000pdf. Diunduh Tanggal 9 Agustus 2011.
Wood, R.E. 2006. Farmland Preservation and Agritourism in South Jersey: An Exploratory Study. Rutgers University, Camden.