POTENSI EKONOMI PENJUALAN PARSLEY (PETROSELINUM CRISPUM) SEBAGAI TANAMAN HORTIKULTURA EKSKLUSIF DI BALI

  • Ida Ayu Candrika Dewi
Keywords: Parsley, Hortikultura, Analisis SWOT, Agribisnis Eksklusif

Abstract

Pembangunan pertanian merupakan suatu aktivitas manusia yang dikembangkan sehingga menuju ke kondisi pertanian yang lebih baik lagi. Sektor pertanian yang didalamnya termasuk dalam sektor hortikultura berkontribusi besar terhadap ketahanan pangan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi ekonomi penjualan parsley ( Petroselinum Crispum) sebagai Tanaman Hortokultura di Provinsi Bali. Parsley merupakan salah satu tanaman daun yang berasal dari negara Eropa yang digunakan sebagai bahan makanan utama atau sebagai hiasan pemanis di beberapa makanan. Tanaman parsley di Provinsi Bali banyak di temui di daerah Bedugul dan Tabanan. Pada umumnya hasil parsley di dataran tinggi seperti di Bedugul Bali cukup baik. Luas lahan yang diguanakan adalah 1 hektare dengan frekuensi panen 3-4 kali dalam satu musim tanam sekitar 4-5 bulan.Rata-rata hasil panen 25-40 kg / musim/ 0,1 ha. Harga jual parsley biasanya Rp 40.000,- Rp 70.000,-/kg. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa kekuatan tanaman parsley terletak pada nilai ekonomisnya yang tinggi dengan permintaan yang stabil yang biasanya berasal dari sektor perhotelan dan restoran yang ada di Bali. Peluang pengembangan parsley juga bisa dilakukan melalui diversifikasi produk agar menaikkan nilai tambah dari parsley. Terdapat beberapa tantangan antara lain terbatasnya pengetahuan budidaya parsley oleh para petani lokal, persaingan dengan beberapa produk impor dan ketergantungan akan sektor pariwisata. Kesimpulan yang diambil bahwa parsley memiliki prospek cerah sebagai komoditas hortikultura eksklusif dengan potensi ekonomi yang besar dan menjanjikan di Provinsi Bali dengan dukungan dari pemerintah setempat. Saran penelitian ini perlu adanya campur tangan pemerintah dan sektor swasta dalam pengembangan agribisnis tanaman parsley berkelanjutan di daerah pariwisata.

References

Antara, M. 2009. Pertanian Bangkit Atau Bangkrut. Arti Foundation. Denpasar.
Badan Pusat Statistik. 2004.Ekspor menurut negara tujuan.BPS Provinsi Bali
Badan Pusat Statistik (BPS). (2023). Statistik Hortikultura Bali 2022. BPS Provinsi Bali
Dewi, I.A.C.2024. Pengaruh Harga dan Kualitas Terhadap Keputusan Pembelian Asparagus Di
Desa Pelaga Kecamatan Petang Kabupaten Badung. Jurnal dwijenAGRO Vol 14 (2)113-121.
Nainggolan, K. 2005. Pertanian Indonesia Kini dan Esok. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta.
Nugraha, D. (2020). "Pengembangan Agribisnis Hortikultura Eksklusif di Kawasan Wisata".
Jurnal Agribisnis Terapan, 8(1), 45–59.
Setiawan, B., & Rahmawati, I. (2020). "Pengaruh Harga dan Kualitas Produk terhadap Minat
Beli Konsumen." Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 8(2), 121-134. Simatupang, P., & Pasaribu, S. M. (2020). Agribisnis Hortikultura: Peluang dan Tantangan.
Jakarta: IPB Press.
Sugiyono,J.2003. Metode Penelitian Bisnis.Cetakan Kelima.Bandung: Penerbit CV.Alfabeta
Published
2025-05-05
Section
Articles