EFISIENSI PEMASARAN CABAI MERAH BESAR DI DESA PENEBEL KECAMATAN PENENBEL KABUPATEN TABANAN – BALI

  • Yulianti Evi Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian dan Bisnis, Universitas Dwijendra
  • Benedikta Indriani Nani Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian dan Bisnis, Universitas Dwijendra
  • Ni Nengah Putri Adnyani Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian dan Bisnis, Universitas Dwijendra
Keywords: Saluran Pemasaran, Pendapatan, Cabai Merah Besar

Abstract

Holtikultura merupakan salah satu sektor yang berkembang pesat dalam pertanian Indonesia. Jenis tanaman yang di budidayakan dalam holtikultura meliputi buah-buahan, sayur-sayuran, bunga dan tanaman hias. Sayur-sayuran salah satu sektor yang berperan dalam mendukung perekonomian nasional karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan dapat menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat atau petani berskala kecil, menengah ataupun besar karena memiliki keunggulan berupa nilai jual yang tinggi, keragaman jenis, ketersediaan lahan dan pengembangan teknologi budidaya yang cukup pesat. Berdasarkan rumusan masalah penelitian yaitu: 1). Bagaimanakah saluran pemasaran cabai merah besar di Desa Penebel Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan? 2). Seberapa besar usahatani cabai merah besar memberikan pendapatan dan keuntungan bagi petani di Desa Penebel Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan?. Tujuan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu 1). Untuk mengetahui saluran Pemasaran cabai merah besar di desa Penebel kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan. 2). Untuk Mengetahui besarnya pendapatan dan keuntungan yang diperoleh petani dalam melakukan usahatani pemasaran cabai merah besar di Desa Penebel Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan. Penelitian ini telah dilaksanakan di desa Penebel, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan. Populasi dalam penelitian ini yaitu petani yang membudidayakan cabai merah besar Desa Penebel, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, dengan jumlah keseluruhan petani 252 orang. Penentuan sampel dilakukan dengan metode acak sederhana (simple random sampling) dengan mengambil sampel 35 orang yaitu 10% populasi petani cabai merah besar. Jenis dan Teknik pengambilan data yang digunanakan dalam penelitian ini adalah 1). metode kuisioner, 2). metode wawancara dan 3). metode dokumentasi. Metode Kuisioner Merupakan Teknik pengambilan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan kepada responden untuk dijawabnya berdasarkan bentuk pertanyaan. Metode wawancara Merupakan proses komunikasi untuk mengumpulkan informasi dengan cara tanya jawab langsung antara peneliti dengan responden. Dokumentasi adalah salah satu cara yang dilakukan untuk menyediakan gambar-gambar yang terjadi pada lokasi penelitian dengan menggunakan bukti yang akurat dari pencatatan sumber- sumber. Analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah: 1). Penyusutan, 2). Biaya produksi, 3). Penerimaan, 4). Pendapatan, 5). Revenue cost ratio (R/C Ratio).

References

Damayanti, L. (2021). Bauran ikan asin di Desa Okumel Kecamatan Liang Kabupaten Banggai Kepulauan.Agrotekbis: E-Jurnal Ilmu Pertanian,9(1),48-58.
Dumasari, D. (2009). Analisis Pemasaran Cabai Merah Kerting (Capsicum Annum) di Desa Gembong Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang. Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwekerto,11(2).
Hidayatullah, A. R. (2016). Studi Pemasaran Jagung di Kabupaten Tulungagung(Doctoral Dissertation, Universitas Of Muhammadiyah Malang).
Prasetya, M. E. (2014). Pengaruh Pupuk NPK mutiara dan Pupuk kandang Sapi. terhadap Pertumbuhan dan hasil tanaman Cabai merah besar varietas arimbi (Capsicum Annuum L.).Agrifor: Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan,13(2),191-198.
Putriana, D. D. (2021). Strategi Pemasaran dalam upaya menghadapi masa Pandemi Covid -19 perspektif Pemasaran Syahariah (Studi Rumah Syari Armina Kota Bengkulu ).
Wibowo, A.S. (2018). Strategi pengembangan Agribisnis Cabai Merah Di kawasan Agropolitan kabupaten Serang. Jurnal Agribisnis Terpadu,11(2), 141-151.
Published
2023-05-05
Section
Articles