PENGEMBANGAN PEMASARAN PETANI GARAM DI DESA KUSAMBA KECAMATAN DAWAN KABUPATEN KLUNGKUNG

  • Ida Ayu Candrika Dewi Program Studi Agribisnis,Fakultas Pertanian dan Bisnis, Universitas Dwijendra
Keywords: Petani Garam, Pemasaran

Abstract

Pengembangan pariwisata khususnya di Bali bertumpu pada tiga unsur. Ketiga unsur tersebut adalah masyarakat (people), alam, dan budaya.Kabupaten Klungkung merupakan salah satu Kabupaten yang sebagian penduduknya bekerja di sektor pertanian. Dilihat dari kondisi geografis Kabupaten Klungkung yang memiliki wilayah kepulauan, Kabupaten Klungkung memiliki potensi didalam pengembangan usaha garam. Kenyataan dilapangan di Kabupaten Klungkung yang memiliki sentra pemindangan sebagai pengguna garam masih tergantung dengan pasokan garam yang dari luar Bali. Permasalahan belum optimalnya produksi garam oleh petani garam adalah sebagai berikut :masukknya pasokan garam dari luar dengan harga yang murah sehingga petani garam tradisional di Desa Kusamba merasa terdesak dan tidak bisa menentukan harga jual, penghasilan yang tidak sesuai sehingga tidak mencukupi kebutuhan karena pekerjaan di sektor pertanian garam ini sangat tergantung dengan keadaan cuaca.. Potensi yang dapat dilihat dari penelitian ini adalah : a) kualitas produk, b) pemasaran produk, c) keuntungan usaha dan d) daya saing produk. Simpulan yang didapat Potensi yang dimiliki oleh petani garam di Desa Kusamba: (a) Kualitas warna garam yang dihasilkan putih bersih, dari segi rasa juga tidak pahit, tekstur garam kecil dan halus , bersih dari debu, (b) Secara sederhana kemasan produk garam masih kurang menarik sehingga pemasaran produk kurang menarik pihak konsumen, (c) Keuntungan usaha yang didapat oleh petani garam sebagian besar hanya digunakan untuk konsumsiĀ  dan hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari namun untuk pendidikan dan tabungan mereka hanya bisa menyisihkan sedikitĀ  (d) Produksi garam di Desa Kusamba belum mampu untuk melakukan ekspor tetapi masih bisa bersaing didaerah sendiri. Saran yang diambil Petani garam harus mengembangkan usaha produksi garam agar memiliki daya saing yang tinggi dan untuk memberikan peluang menjadi komoditas ekspor, meningkatkan kualitas kemasan, mengembangkan pemasaran produk dan perlu adanya lembaga yang mengorganisir petani.

References

Assauri.2002. Manajamen Pemasaran: Konsep Dasar dan Stategi Cetakan Ke- 7. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Candra.2002.Strategi Dan Program Pemasaran.Yogyakarta: Adi.
Dewi, I.A.C.2021. Distribusi Pemasaran Sayur Bunga Kol (Brassica Oleracea) Di Desa Baturiti Kabupaten Tabanan. Jurnal Widyasrama Vol 33 No.1 (2022)
Fandi, Tjiptono, 1995, Strategi Pemasaran, Edisi pertama, Adi Offsed.Yogyakarta .
Fandi,Tjiptono, 2002,persefsi manajamen dan pemasaran dan pemasaran kontrerprorer,penerbitan Adi, Yogyakarta.
Kartini, 2000. Manajamen Pemasaran Kartini 2000. Pertanian Organik.
Kotler. 2002. Manajamen Pemasaran Edisi Milinium, PT Pren Bhalindo
Sumodiningrat, Gunawan. 1995. Pembangunan Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta : PT. Bina Rena Prawira
Yogana, I Putu Bagus.2016.Potensi dan Pemberdayaan Petani Garam di Desa Kusamba Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung. E-Jurnal Agribisnis dan Agrowisata Vol.5 No.3 Juli 2016
Published
2023-05-05
Section
Articles