EFEKTIFITAS SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO 2:1 DENGAN SISTEM TEGEL TERHADAP PRODUKTIVITAS PADI SAWAH DI SUBAK BABAKAN CANGI, DESA BATUAN KALER, KECAMATAN SUKAWATI, KABUPATEN GIANYAR

  • I Nengah Surata Adnyana Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Dwijendra
Keywords: Jajar legowo 2:1, Efektifitas, Produktivitas.

Abstract

Komoditi tanaman pangan seperti beras merupakan kebutuhan pokok bagi sebagian besar penduduk Negara Indonesia sehari-hari, sehingga keberadaannya perlu mendapatkan perhatian lebih didalam melakukan proses  usahatani berupa penerapan teknologi budidaya yang baik dan benar. Salah satu teknologi yang selama ini dikembangkan adalah sistem penanaman jajar legowo 2:1. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengetahui pertumbuhan dan tingkat efektivitas sistem tanam jajar legowo 2:1 terhadap produktivitas hasil tanamam padi. (2) Mengetahui kendala didalam pelaksanaan penerapan sistem tanam jajar legowo 2:1 yang ada di Subak Babakan Cangi, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 60 orang petani dan jumlah sampel yang diambil sebanyak 27 orang. Pengambilan sampel secara “sensus” dan secara “simple random sampling”. Pengambilan sampel secara sensus adalah petani yang menerapkan sistem tanam jajar legowo 2:1 (jarak tanam 25 X 12,5 X 50 cm) sebanyak 12 orang petani. Sedangkan pengambilan sampel secara “simple random sampling“ dilakukan pada petani yang menanam sistem tegel (25 X 25 cm) pada musim tanam juni 2020 sebanyak 15 orang yang diambil dari 25% dari jumlah populasi yang ada. Hasil penelitian menunjukan (1) Pertumbuhan tanaman padi seperti tinggi tanaman, jumlah anakan/rumpun, panjang malai, gabah isi/malai, gabah hampa/malai mendapatkan hasil lebih baik daripada sistem tegel, serta produktivitas penanaman sistem jajar legowo 2:1 mendapatkan hasil yang lebih efekktife jika dibandingkan menanam sistem tegel. Dimana sistem jajar legowo 2:1 mendapatkan hasil rata-rata 7.52 ton/ha GKP lebih tinggi sebesar 1,32 ton/ha (atau meningkat sebesar 21,29%) jika dibandingkan dengan penanaman sistem tegel yang mendapatkan rata-rata hasil 6,20 ton/ha. (2) Permasalahan yang terjadi dilapangan dalam pelaksanaan sistem tanam jajar legowo 2:1 yaitu: mahalnya biaya penanaman, kebanyakan petani penggarap, petani kebanyakan menjual hasil panennya ke penebas. Saran yang dapat diberikan yaitu: perlu melakukan pengembangan penanaman dengan sistem jajar legowo 2:1 secara luas, peran pemerintah untuk mensosialisasikan, kombinasi penerapan dengan padi hibrida, pemanenan dilakukan secara mandiri, pengembangan kelompok panen dan mengadakan sekolah lapang dengan sistem agribisnis.

References

Adnyana, N.S, Tenaya, M.N, dan Darmawan, D.P, 2017. Peranan Sistem Agribisnis Terhadap Keberhasilan Tumpangsari Cabai-Tembakau (Kasus Subak di Desa Sukawati, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar). Journal Manajemen Agribisnis, Program Studi Magister Agribisnis, Program Pasca Sarjana, Universitas Udayana, 5(1):64-79.
Adnyana, N.S., Darmawan, D.P., Windia, W, and Suamba, K, 2020. Agribusiness Development Model For Strengthening The Chili-Tobacco Intercroping Farmer Group. International Journal Of Life Sciences. 4(1):26-36.
Atmosoeprapto, K. 2001. Produktivitas Aktualisasi Budaya Perusahan. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2013. Sistem Tanam Legowo. BB Padi Sukamandi.
Hamdani, K.K, dan Murtiani, S. 2014. Aplikasi Sistem Tanam Jajar Legowo untuk Meningkatkan Produktivitas Padi Sawah. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat. Journal Agros, 16 (2): 285-291.
Supari, D.H. 2002. Manajemen Produksi dan Operasi Agribisnis Hortikultura, Seri Praktek Ciputri Hijau. Jakarta: PT Elek Media Kompotindo.
Umar, H. 2005. Evaluasi Kinerja Perusahaan. Teknik Evaluasi Bisnis dan Kinerja Perusahaan Secara Komprehensip, Kuantitatif dan Modern. Cetakan Ketiga. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Permata, A.L, Widjaya, S, Soelaiman, A. 2017. Analisis Perbandingan Usahatani Padi Sistem Tanam Jajar Legowo dengan Sistem Tegel di Kecamatan Seputih Mataram di Kecamatan Lampung Tengah. Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Jounal JIIA, 5(1).
Published
2020-11-05
Section
Articles