BERARSlTEKTUR UNTUK MENJADI SEKARANG & DI SINI

  • Revianto Santoso Fakultas Teknik Universitas Dwijendra

Abstract

Mencipta arsitektur selalu berada dalam kubangan ruang dan waktu, di suatu tempat dan pada suatu masa. Memaknai signifikansi keduanya dalam arsitektur selalu menjadi hal yang kompleks, karena ruang cenderung untuk dipahami sebagal aspek yang tetap (sehingga perlu dikenali apa yang akan menjadi pijakan bagi putusan ini) sedangkan waktu cenderung untuk menjadi yang bergerak (sehingga perlu dirumuskan apa yang akan menjadi acuan pergerakan ini). Tradisionalisme dan modemisme dalam arsitektur acapkali dipasangkan secara analogus dengan keputusan ruang dan pergerakan waktu dimana yang satu menegaskan yang lain.Tulisan ini akan membahas sejumlah pergumulan pengungkapan kedua hal tersebut dalam arsitektur guna menjajagi alternatif-alternatif korelasi yang kreatif dan bermakna di antara  keduanya.

References

Frampton, Kenneth, 1985, Towards a Critical Regionalism: Six Points for an Architectural Resistance" dalam Halaman Foster, The Anti-Aesthetic: Essays on Postmodern Culture. Washington: Bay Press.

Frampton, Kenneth, 1992, Modern Architecture : A Critical History. New York: Thames and Hudson.

Jencks, Charles, 1982, Architectural Today, London, Academy Edition

James Steele, 2000, Architecture Today, Phaidon

Waterson, Roxaua, 1998, The Living House: Anthropology of Architecture in Southeast Asia, Singapore: Oxford, University Press

Published
2017-06-06
How to Cite
[1]
Santoso, R. 2017. BERARSlTEKTUR UNTUK MENJADI SEKARANG & DI SINI. Jurnal Anala. 2, 1 (Jun. 2017). DOI:https://doi.org/10.46650/anala.2.1.178.%p.
Section
Articles